Radiobintangtenggara.com, BONDOWOSO – Jumlah balita gizi buruk di Bondowoso mengalami tren menurun selama dua tahun terakhir. Pada 2015 jumlah balita gizi buruk yakni 142 balita, dan 2016 menurun jadi 138 balita dengan persentase 1 koma 42 dari balita yang ditimbang.
Walaupun jumlahnya mengalami penurunan, tapi sebenarnya masih menunjukkan angka yang memprihatinkan, karena biasanya balita penderita gizi buruk itu ketika didampingi mereka akan kembali sehat.
Tetapi setelah tidak didampingi, perlahan kondisinya menurun dan kembali menjadi penderita gizi buruk. dengan kata lain, jumlah balita penderita gizi buruk naik turun.
Baca Juga. Aggota DPD RI, Kagumi Kopi Arabika Ijen Raung Bondowoso
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, dr. Muhammad Imron, mengatakan, penyebab gizi buruk di Bondowoso itu, diantaranya penyakit penyerta, kemiskinan, pengetahuan ibu akan gizi buruk yang rendah, berat balita saat dilahirkan.
“Jadi ada balita yang ketika dilahirkan beratnya rendah tetapi kalau penanganannya bagus keluarganya telaten untuk memberikan asi eksklusif, maka berat badannya bisa naik,” katanya.
Karena itulah, lanjut Imron, pihaknya mengajak peran serta seluruh masyarakat untuk membantu menurunkan jumlah gizi buruk di Bondowoso.
Menurutnya, tokoh masyarakat dan agama yang diajak memberikan edukasi kepada ibu rumah tangga, khususnya melalui sosialisasi getuk tular, dari Dinkes ke tokoh masyarakat, kemudian ke masyarakat luas.
“Hal ini dilakukan guna menekan angka gizi buruk pada bayi,” ujarnya.
MUHAMMAD ANSORI