Radiobintangtenggara.com, BALI – Perjuangan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wagub Ketut Sudikerta untuk mencari solusi atas kondisi sampah di TPA Suwung yang menggunung semakin menunjukkan titik terang.
Hal itu terlihat saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memimpin Rapat Koordinasi Perkembangan Rencana Penataan TPA Suwung dan Pembangunan PLTSA di Hotel St.Regis, Nusa Dua, Badung, Bali.
Rapat yang dihadiri Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dan instansi terkait itu mengungkap penataan TPA Suwung akan terbagi menjadi tiga tahap yang direncanakan selesai tahun 2019.
Untuk tahap pertama, Kementerian PUPR mengungkap akan melakukan penataan dan penutupan TPA Suwung seluas 22,5 Ha yang direncanakan selesai Oktober 2018.
Dari site plan yang ditampilkan, maka TPA Suwung yang saat ini kumuh dan dikeluhkan banyak masyarakat akan berubah menjadi kawasan hijau yang tertata dan bahkan akan menghasilkan energi.
Menko Maritim Luhut B. Panjaitan mengatakan jika itu terwujud maka akan menjadi proyek waste to energy pertama di Indonesia seperti apa yang menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.
Menurutnya sebagai destinasi pariwisata, Bali harus memperhatikan masalah sampah jika tidak ingin kunjungan wisatawan ke pulau dewata menurun.
Sementara itu Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Bali untuk mendukung upaya penataan TPA Suwung ini.
Bahkan Ia meminta instansi terkait seperti Dinas PU, BLH, Kehutanan dan Satpol PP Provinsi Bali untuk terlibat dalam tim guna menjamin kelancaran penataan TPA Suwung.
Ia juga berharap Pemerintah Kabupaten/Kota, khususnya masyarakat setempat untuk mendukung rencana ini sepenuhnya. Sudikerta juga menyampaikan kepada Kementerian PUPR selaku pelaksana penataan ini untuk memperhatikan lindi-lindi (cairan limbah sampah) yang saat ini menimbulkan pencemaran dan bau.
Setelah penutupan dengan sanitary landfil, juga akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) yang direncanakan selesai pada tahun 2019.
YULIUS MARTONI