Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi (Disbudpar), M. Yanuar Bramuda menyesalkan soal tampilan kostum penari Gandrung yang dibuat bahan lelucon dan menjadi viral disebuah akun media sosial Facebook milik Mas Say Laros Pesanggaran.
Menurut Bramuda, kostum Gandrung yang dipakai para peserta karnaval yang diduga tengah memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ini tidak sesuai dengan pakem tarian Gandrung aslinya.
Bramuda mengatakan, jika masyarakat ingin menampilkan kostum yang lucu dan ingin membuat penonton tertawa, bukan dengan memainkan budaya dan sejenisnya.
“Karena setiap seni atau budaya pasti sudah ada pakemnya masing-masing,” ungkapnya.
Bahkan Bramuda juga menyayangkan kostum yang dipakai para peserta karnaval saat ini sudah banyak yang melenceng dari aturan baku.
“Kami sudah mengingatkan kepada semua panitia di masing-masing kecamatan agar menjaga norma seni dan budaya. Namun hal ini tentu juga harus disertai dengan kesadaran dari semua peserta,” cetusnya.
Dia berharap kasus seperti ini tidak terulang kembali pada tahun-tahun mendatang. Pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk tidak membesar-besarkan masalah ini.
“Dampaknya akan merugikan budaya Banyuwangi sendiri lho. Sudah susah-susah membangun, nah jangan dirusak. Jadi, mari bersama menghargai budaya dengan memakai kostum yang sewajarnya,” ajaknya.
Diberitakan sebelumnya, postingan akun Facebook bernama Mas Say Laros Pesanggaran menjadi viral dan menuai banyak krtitik dari sejumlah warganet. Dalam postingan itu, nampak beberapa penari Gandrung terlihat sedang memakai aksesoris berupa gigi tonggos dan bibir jontor mainan.
Belum diketahui siapa, kapan dan dimana lokasi persisnya para penari Gandrung tersebut beraksi. Namun dilihat dari situasi dan kondisi di belakang para penari, nampaknya kostum itu dipakai disebuah acara karnaval dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI).
Peristiwa seperti ini tentu sangat disayangkan. Bahkan banyak pihak yang menyesalkan jika hal itu tidak seharusnya terjadi, mengingat Gandrung merupakan tarian kebanggaan dari warisan leluhur masyarakat Banyuwangi yang sepatutnya dihormati dan dilestarikan. (Riz)