Radiobintangtenggara.com, BLIMBINGSARI – Captain Pilot Martin Garcia dan siswa didiknya, Adi Nova, terpaksa harus putar kemudi dan landing untuk kembali ke landasan pacu di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Rabu (4/10).
Hal tersebut disebabkan karena baling-baling pesawat yang diterbangkannya terlilit oleh benang layang-layang saat berada di udara.
Pesawat latih PK-RON milik Bali International Flight Academy (BIFA) tersebut terpaksa harus turun setelah kurang lebih 13 menit mengudara di langit Banyuwangi.
Kepala Bandar Udara (Bandara) Blimbingsari Banyuwangi, Dodi Dharma Cahyadi, mengatakan, insiden tersebut terjadi sekira pukul 07.30 WIB pada ketinggian 1200 feet.
“Perkiraan berada di sekitar udara Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo,” jelas Dodi.
Dia menuturkan, pesawat latih tersebut take off dari Bandara Blimbingsari pukul 07.17 WIB. Namun beberapa saat kemudian, Capt. Martin terpaksa harus balik arah mengingat kondisi pesawat yang tidak memungkinkan untuk terbang lebih lama.
Baca juga : begini-kata-otoritas-bandara-blimbingsari-soal-insiden-benang-layang-layang/
“Karena Capt. Pilot tahu jika dalam kondisi bahaya akibat baling-baling pesawatnya terlilit benang layang-layang, kemudian dia memutuskan untuk kembali ke landasan pacu,” ungkap Dodi.
Lalu, lanjut Dodi, tepat pukul 07.45 WIB, akhirnya pesawat bisa landing di Bandara Blimbingsari dengan selamat dan langsung dibawa ke hanggar untuk dilakukan perbaikan.
Akibat insiden tersebut, kondisi pesawat hanya mengalami lecet-lecet pada tutup mesin dan baling-baling saja. Sedangkan kedua awak selamat dan tidak mengalami luka-luka.
Rizki Restiawan
Pndpat saya latihan pesawat.x jangan d atas pemukiman dan jangan terlalu rendah kmaren lwat d atas rumah rendah skali klw mau latian manuver rendah d pesisir pantai saja mnurut saya… toh klw sudah ada kjadian spt ini trus mau menyalahkan siapa.. mau nyalain layang” .. layangan ga ada yng nyoper yo ga ngerti mingger mesty gitu jawaban orang”. bukan.x belaiin layang lo ya ..