Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Pasca pertandingan Sepakbola antara Persebaya, Surabaya melawan Persigo Semeru FC, Lumajang yang dilaksanakan di Stadion Jember Sport Garden (JSG) Rabu (04/10).
Terkait dengan banyaknya kabar tentang adanya korban meninggal dunia yang terjadi akibat bentrok antara suporter Persebaya Bonek dengan anggota PSHT sebagai buntut dari meninggalnya dua anggota PSHT di Surabaya beberapa waktu lalu.
Namun dengan tegas Kapolres Jember membantah dan menegaskan jika kabar tersebut adalah hoax. Kapolres Jember, AKBP Kusworo Wibowo, menerangkan, pada saat berlansungnya pertandingan pihaknya mengerahkan personil keamanan tidak kurang dari 1.100 personil.
Baca Juga. Siaga Erupsi Gunung Agung, PT KAI Daops IX Siagakan Rail Clinik
Sesampainya di Jember para suporter dari kedua klub yang jumlahnya mencapai lebih dari 15 ribu orang juga langsung ditempatkan di lokasi transit yang sudah disiapkan.
“Namun demikian tetap ada sebagian suporter yang keluar dari tempat transit hingga terjadi gesekan,” katanya.
Tetapi hal tersebut bisa segera ditangani dan korban yang mengalami luka-luka langsung mendapat perawatan dirumah sakit. Saat ditawarkan untuk dirawat inap, para korban juga menolak karna merasa kondisnya telah membaik.
Baca Juga. Baru Dilantik, Kepungurusan PMI Jember Bantu Korban Erupsi di Bali
Setelah pertandingan usai, dengan menggunakan kendaraan dari Polres Jember, Polres Bondowoso, Polres Banyuwangi dan Polres Lumajang, serta kendaraan dari Pemkab Jember, TNI dan masyarakat.
“Seluruh suporter yang datang tidak membawa kendaraan diantar kembali ke kota mereka dengan pengawalan,” ujarnya.
Hingga kini, Kapolres memastikan tidak ada korban meninggal dunia akibat bentrok seperti yang ramai diisukan. Informasi yang mehyebut jika ada belasan korban meninggal saat pengamanan pertandingan sepak bola di JSG kemarin dipastikan hoax.
Lebih jauh Kapolres mengatakan, sangat mengapresiasi dukungan dan doa masyarakat Jember sehingga Jember tetap kondusif hingga saat ini.
SUPIANIK