Radiobintangtenggara.com, GAMBIRAN – Pelanggan PLN Rayon Jajag beberapa pekan terakhir dihantui oleh serbuan layang-layang berlampu saat malam tiba.
Hantu yang dimaksud bukan bentuknya yang seram atau mengerikan, melainkan dampak yang ditimbulkan saat layang-layang tersebut putus dan tersangkut di kabel listrik yang membuat tegangan menjadi putus, yang ditakuti para pelanggan.
Alhasil, cahaya lampu yang biasanya terang berubah menjadi gelap gulita karena tidak ada tegangan listrik yang masuk.
Kondisi ini tentu membuat masyarakat menjadi naik pitam, bahkan tak sedikit yang melayangkan protes dengan mendatangi Kantor PLN Rayon Jajag guna mengadukan pelayanan yang tidak bersahabat itu.
Bahkan, cahaya temaram dari lilin pun tak mampu menahan kegeraman hati pelanggan yang menganggap bahwa listrik, sengaja dipadamkan oleh PLN.
Terkait dengan hal itu, tim redaksi radiobintangtenggara.com mencoba menelusurinya.
Dari hasil penelusuran di lapangan, tim menemukan bukti jika di langit area PLN Rayon Jajag, saat malam hari ada ratusan jenis layang-layang yang mengudara dengan berbagai warna lampu menghiasi.
Selain lampu, pada bagian atas layang-layang tersebut juga dilengkapi dengan seutas tali pita (sendaren) yang dipancang bak busur panah.
Sendaren tersebut jika diterbangkan dan terkena hembusan angin maka akan bergetar dan mengeluarkan instrumen suara.
Di kawasan Bangorejo, malam itu tim mencoba menelusuri dengan melihat langsung lokasi dimana layang-layang tersebut diterbangkan, namun tak seorang pun dapat ditemui.
Tim, hanya melihat lilitan benang layang-layang yang terikat di salah satu pohon di sudut sawah warga. Nampaknya, layang-layang itu setelah diterbangkan tidak dijaga dan sengaja ditinggalkan oleh pemiliknya.
Hal itu yang kemungkinan menjadi awal polemik bagi pelanggan PLN. Sebab saat ditinggalkan, layang-layang tersebut tidak terpantau karena tidak ada yang mengendalikan.
Oleh karena itulah PT. PLN Rayon Jajag mengeluarkan surat himbauan nomer 065/STH.00.01/RYN-JJG/2017. Dalam surat yang ditandatangani oleh Manajer Rayon Jajag, Donalia Arie Yulianto tersebut, ditujukan kepada seluruh masyarakat pelanggan PLN.
Isinya adalah himbauan agar tidak bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik PLN, karena hal ini akan berpotensi menyebabkan padamnya aliran listrik jika mengenai jaringan dan membahayakan keselamatan umum.
Menurut Donalia, layang-layang yang mengenai jaringan PLN dapat memicu hubungan arus pendek sehingga menyebabkan aliran listrik padam otomatis.
Selain itu, Donalia juga meminta kepada masyarakat supaya tidak memasang lampu penerangan jalan secara tidak sah, karena itu juga berpotensi kerusakan pada jaringan PLN serta membahayakan keselamatan umum dan keselamatan instalansi.
Rizki Restiawan