Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Banyuwangi memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin melakukan pendaftaran menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kemudahan tersebut berupa sinergi bersama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan meluncurkan Gerakan Desa Urun Bareng Jaminan Kesehatan Nasional (Gandrung JKN) di Balai Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Rabu (13/12).
“Ini merupakan sinergi dari program Smart Kampung yang sudah dilakukan oleh pemerintah desa, untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat Banyuwangi yang ingin melakukan pendaftaran sebagai peserta JKN,” ujar Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Timur Handaryo.
Menurut Handaryo, program Gandrung JKN merupakan program BPJS Kesehatan Banyuwangi yang pertama kalinya di Indonesia dengan menggandeng pemerintahan desa. Program ini dilaksanakan di 183 Desa se Kabupaten.
Peluncuran Gandrung JKN ini, lanjut Handaryo, bertujuan untuk meningkatkan cakupan peserta JKN Kesehatan. Saat ini peserta JKN di Banyuwangi sebanyak 819 ribu atau 51 persen dari total jumlah penduduk yang sebanyak 1,6 juta orang.
“Per tanggal 1 Desember 2017 cakupan kepesertaan penduduk Banyuwangi baru mencapai 819.403 jiwa (50,48%) sehingga masih ada 803.925 jiwa (49,52%) yang belum terdaftar JKN, ini adalah pekerjaan rumah yang harus segera dilakukan bersama,” jelasnya.
Kata Handaryo, untuk mendapatkan layanan ini, warga cukup datang ke kantor desa dan mengisi data-data di formulir yang disediakan. Petugas akan mengentry data tersebut secara online, lalu warga akan mendapatkan nomor virtual account melalui sms. Pembayaran iuran JKN dilakukan di payment point di Kantor Desa. Selanjutnya, Kartu Peserta JKN akan diantar oleh petugas pos langsung ke alamat warga.
“Bagi peserta JKN bisa mengunduh aplikasi “Mobile JKN” di App store maupun Playstore. Cukup dengan satu genggaman maka peserta bisa update data, pendaftaran, cek iuran dan pengaduhan peserta. Peserta JKN juga bisa menghubungi call center BPJS Kesehatan di 1500400 selama 24 jam,” ungkap Handaryo.
Sementara itu melalui sambungan facetime, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan kolaborasi BPJS Kesehatan dan Smart Kampung menjadi sebuah cara yang akan memudahkan warga untuk menjadi peserta JKN. Dengan kolaborasi ini diharapkan cakupan penduduk yang tercover jaminan kesehatan di Banyuwangi semakin meningkat.
“Saat ini 183 desa dari 217 desa di Banyuwangi telah menerapkan program Smart Kampung, yakni program pengembangan desa di berbagai sektor melalui bantuan Teknologi Informasi,” jelas Anas.
Sementara itu Peluncuran Gandrung JKN dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko. Wabup memberikan apresiasi positif atas sinergi antara BPJS dan Pemkab Banyuwangi.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara BPJS Kesehatan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Banyuwangi. Kerjasama ini merupakan strategi optimalisasi kepesertaan.