Lapak Vespa Perpustakaan sedang berada di Taman Blambangan, Minggu (18/2).

Ajak Orang Membaca, Pemuda ini Rela Tidak Liburan dan Dirikan Vespus. Apa itu?

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Jika sudah cinta terhadap sesuatu pastilah akan diperjuangkan bagimanapun caranya. Rela berkorban adalah hal yang biasa dilakukan untuk mengejar sesuatu yang diinginkan tersebut.

Hal itulah yang mungkin tengah dilakukan oleh Fikri Mustofa (21), pemuda sederhana asal Desa Kebaman, Kecamatan Srono ini. Kecintaannya terhadap buku, membuat ia rela menghabiskan waktu liburannya hanya untuk kegiatan sosial.

Saat orang lain sedang menikmati libur sekolah dan menghabiskan waktu bersama keluarga, saat itu Fikri sedang membuka lapak perpustakaannya. Ya, Hari Minggu sengaja ia pilih untuk berliterasi.

Baginya, berlibur bersama buku merupakan olah batin yang luar biasa untuk merefleksikan fikiran di hari libur. Sebab profesinya sebagai guru sekolah dasar (SD) membuatnya sudah terbiasa dengan buku.

Kecintaannya terhadap membaca menjadikan Fikri seorang yang luas pemikiran dan memiliki kreativitas dengan banyak ide. Salah satunya adalah menggagas sebuah perpustakaan keliling yang ia namakan ‘Vespus’ atau Vespa Perpustakaan.

Alasannya sangat klasik. Yakni kesukaan menggunakan Vespa dan kegemaranya pergi ke perpustakaan. Meski terdengar aneh namun nama Vespus tersebut mempunyai maksud dan misi yang mulia.

Fikri, bersama sejumlah komunitas vespanya
Fikri, bersama sejumlah komunitas vespanya

“Pertama saya ingin mengajak masyarakat agar gemar membaca buku. Kedua, ingin menepis stigma negatif masyarakat mengenai Vespa. Bahwa pemilik Vespa itu tidak seburuk yang seperti orang kira,” jelas Fikri saat membuka lapak bukunya di Taman Blambangan Banyuwangi, Minggu (4/3).

Pemuda yang juga aktif di organisasi Karang Taruna Desa Kebaman ini mengaku sengaja memakai motor Vespa nya untuk dijadikan perpustakaan. Sebab cara unik tersebut ia rasa ampuh untuk menarik minat orang datang ke lapak bukunya.

“Kalau unik pasti orang penasaran, kalau sudah penasaran pasti akan mencari tahu. Kemudian barulah kita ajak berdiskusi dan ajak membaca,” katanya kepada radiobintangtenggara.com.

Meski terkadang lelah mendera, namun tak menyurutkan niat Fikri untuk menebar benih kebaikan demi sebuah perubahan. Fikri mengumpulkan buku-buku itu dari hasil menyisihkan sebagian uang gajinya. Selain itu juga dari donasi dan dapat pinjaman perpustakaan desa.

Meski begitu ia juga mempersilahkan jika ada yang ingin mendonasikan buku ke lapaknya tersebut.

“Saya tidak membatasi, selagi buku tersebut layak pakai dan berisi wawasan serta pengetahuan umum kalau ada yang ingin mendonasikan buku, silahkan,” ujarnya.

Lebih lanjut Fikri mengatakan jika Vespus tersebut berkeliling ke penjuru Banyuwangi setiap hari Minggu sore pukul 15.00 WIB. Sasarannya adalah tempat-tempat umum yang menjadi titik kumpul banyak orang.

“Taman kota, RTH, Pasar, atau tempat umum lainnya akan saya sasar untuk menyebarkan virus membaca,” pungkasnya.

About Rima Indah

Check Also

MoU yang ditandatangani Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan PT Bumi Sukses Indo untuk pembangunan Rumah Sakit. (Foto. Istimewa)

Gandeng PT Bumi Suksesindo, Pemkab Banyuwangi Bakal Bangun Rumah Sakit di Kecamatan Pesanggaran

Peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan terus menjadi prioritas Pemkab Banyuwangi termasuk upaya pembangunan rumah sakit di Kecamatan Pesanggaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *