Bintangtenggara.net – Ada yang berbeda dalam proses pemberangkatan jemaah haji 1445 H/2024 M dari hotel ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Jemaah haji Indonesia akan melakukan proses scan barcode Smart Card terlebih dahulu sebelum naik ke bus.
Smart Card menjadi salah satu terobosan otoritas Arab Saudi pada penyelenggaraan haji tahun ini.
Program ini mendapat perhatian secara khusus dari Kementerian Haji, Kementerian Dalam Negeri, dan pihak Keamanan Umum Arab Saudi.
Jemaah yang tidak memiliki Smart Card, dilarang masuk ke Armuzna, apapun kedudukannya. Pemerintah Saudi akan menempatkan para petugas yang melakukan pemeriksaan.
Itu dilakukan secara berkala untuk memastikan seluruh jemaah di Armuzna memiliki smart card. Pemerintah Arab Saudi menyiapkan sanksi berat bagi para pihak yang melanggar.
Ketua Masyariq M Amin Indragiri saat Rapat Koordinasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama Masyariq dan pimpinan Maktab membenarkan hal itu.
Ia mengatakan pertemuan tersebut membahas persiapan layanan menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Salah satu yang dibahas adalah distribusi Smart Card yang baru diberlakukan tahun ini dan skema penggunaannya dalam proses pergerakan jemaah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Adapun maktab adalah para pihak yang membantu Masyariq dalam memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia. Total ada 73 maktab yang melayani jemaah haji Indonesia.
Amin menambahkan, pihaknya telah melakukan finalisasi persiapan layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Persiapan itu antara lain berkenaan dengan listrik dan pendingin udara (AC). Menurut Amin, saat ini seluruh maktab sedang menyiapkan berbagai perlengkapan jemaah haji di tenda.
Misalnya, memasang hambal atau kasur, baik di Arafah maupun Mina agar kondisi kesehatan jamaah tetap terjaga. (Nit/RBT)