Penutupan Jalur Gumitir Picu Kekhawatiran Dampak Ekonomi Banyuwangi dan Jember
Penutupan Jalur Gumitir Picu Kekhawatiran Dampak Ekonomi Banyuwangi dan Jember

Penutupan Jalur Gumitir Picu Kekhawatiran Dampak Ekonomi Banyuwangi dan Jember

BANYUWANGI, RBT – Penutupan sementara Jalan Nasional di Jalur Gumitir, tepatnya di Tikungan Mbah Singo (Km. 233+500), oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali selama dua bulan, memantik kekhawatiran serius akan dampaknya terhadap perekonomian Kabupaten Banyuwangi dan Jember.

Peringatan ini disampaikan Dr. Hj. Lely Ana Ferawati Ekaningsih, SE., MH., MM., CRP, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas KH. Mukhtar Syafaat Blokagung Banyuwangi, saat on air di Radio Bintang Tenggara, Jumat 25 Juli 2025.

“Infrastruktur jalan adalah urat nadi perekonomian daerah. Dampaknya sangat signifikan, baik secara langsung maupun tidak langsung,” kata Dr. Lely Ana.

Menurutnya, aksesibilitas dan mobilitas yang ditunjang oleh infrastruktur jalan yang baik merupakan penggerak utama pertumbuhan ekonomi, pencipta lapangan kerja, dan peningkat pendapatan masyarakat. Sebaliknya, gangguan pada rantai pasok akibat kendala infrastruktur dapat mengganggu stabilitas ekonomi secara menyeluruh.

“Penutupan Jalur Gumitir berpotensi menimbulkan efek domino. Gangguan distribusi barang, baik hasil pertanian dari Jember ke Banyuwangi maupun sebaliknya, serta barang kebutuhan pokok, bisa memicu kelangkaan, kenaikan harga, penurunan pendapatan pelaku usaha, dan turunnya produktivitas sektor yang bergantung pada logistik tepat waktu,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa ketika barang atau jasa tersedia dalam jumlah terbatas sementara permintaan tetap tinggi, maka harga cenderung naik. Kondisi ini, menurutnya, dapat memperburuk daya beli masyarakat dan memperlambat laju ekonomi lokal.

Dr. Lely Ana juga mengingatkan bahwa penutupan total selama dua bulan bukanlah waktu yang singkat dalam konteks pergerakan ekonomi. Meski proyek perbaikan Jalur Gumitir bertujuan untuk keselamatan dan kelancaran jangka panjang, tetap ada tantangan besar yang harus dihadapi.

“Yang kurang mendapat perhatian mendalam adalah dampak ekonomi, khususnya bagi dua wilayah yang sangat bergantung pada kelancaran akses ini. Oleh karena itu, percepatan pembangunan Jalur Lintas Selatan menjadi solusi realistis yang perlu segera diprioritaskan,” pungkasnya. (Asr)

About Bintang Tenggara

Check Also

Seleksi Ketat dan Haru Biru Warnai Persiapan Festival Gandrung Sewu Banyuwangi

Seleksi Ketat dan Haru Biru Warnai Persiapan Festival Gandrung Sewu Banyuwangi

BANYUWANGI, RBT – Festival Gandrung Sewu, kebanggaan budaya Banyuwangi yang telah resmi terdaftar di Kementerian …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *