Radio Bintang Tenggara Informasi Dan Solusi 
Related Articles
BANYUWANGI, RBT – Pemerintah Desa (Pemdes) Temurejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, menggelar lomba Aritmatika dan hitung cepat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80. Lomba tersebut diikuti oleh 203 peserta lintas usia dan jenjang pendidikan di kantor desa setempat, Selasa 26 Agustus 2025.
Langkah inovatif yang dilakukan Pemdes Temurejo dengan menginisiasi kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan, salah satunya Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Patemo. Kegiatan perlombaan Aritmatika dan hitung cepat berjalan lancar dan berlangsung meriah dengan melibatkan siswa dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga masyarakat umum.
Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Patemo, yang hadir langsung menyaksikan jalannya lomba. Ia menilai inisiatif Pemdes Temurejo sebagai contoh positif dalam mengisi momentum kemerdekaan dengan kegiatan edukatif.
“Di tengah perayaan yang biasanya diwarnai hiburan, Temurejo memilih jalur pendidikan. Ini patut diapresiasi dan bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain,” ujar Patemo.
Sementara itu, Kepala Desa Temurejo, H. Fuad Musadad, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perlombaan, melainkan bentuk investasi jangka panjang bagi masyarakat.
“Kami ingin membangun budaya berpikir cepat dan tepat. Lomba ini adalah langkah kecil menuju masa depan yang lebih cerdas dan kompetitif,” kata Fuad.
Ketua panitia, Eko Santoso, menyebut antusiasme peserta sebagai cerminan semangat belajar yang terus tumbuh di tengah masyarakat desa.
“Kami tidak menyangka jumlah peserta mencapai lebih dari dua ratus orang. Ini menunjukkan bahwa minat terhadap pendidikan, khususnya matematika, sangat tinggi di Temurejo,” ujar Eko.
Melihat antusias dari mayarakat dalam pelaksanaan kegiatan ini, Pemdes Temurejo akan terus berkoordinasi dengan apara pihak pemangku kepentingan terutama di bidang pendidikan untuk memfasilitasi kegiatan positif ini.
Dengan semangat kemerdekaan yang dikemas dalam kompetisi intelektual, Desa Temurejo menunjukkan bahwa pembangunan sumber daya manusia bisa dimulai dari ruang-ruang sederhana, namun berdampak besar. (Asr)
