Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Kecelakaan maut antar Bus terjadi Jalur Pantura KM13 tepatnya di Jalan Raya Banyuwangi-Situbondo di Desa Ketapang Kecamatan Kalipuro Banyuwangi. Rabu (26/12/2018), sekitar pukul 23.45 WIB menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan.
Kecelakaan yang melibatkan bus Bali Radiance dengan nomor polisi DK 9238 FC kontra Bus Tiara Mas nopol EA 7304 A mengajibatkan 17 orang penumpang baik luka maupun meninggal dunia. Hal itu disampaikan AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi, Kapolres Banyuwangi saat mengudara di FM 95,6 Bintang Tenggara Banyuwangi. Kamis, (27/12/2018).
Menurut Taufik, insiden tersebut mengakibatkan 11 korban luka ringan, 3 luka berat, dan 3 penumpang meninggal dunia. Ia juga menyampaikan jika dua bus yang terlibat kecelakaan memiliki trayek Surabaya – Bali. Bus Bali Radiance dari Surabaya ke Denpasar dan bus Tiara Mas dari rute sebaliknya.
“Setelah proses olah TKP kami tetapkan jika pengemudi bus Bali Radiance sebagai tersangka,” katanya.

Taufik menambahkan jika bus yang dikendarai oleh Galih Sumantri (37), melaju dari arah utara dan menyalip truk gandeng didepannya. Nahasnya dari arah berlawanan, bus Tiara Mas yang dikemudikan Arifin Siregar tidak dapat menghindar akibat jarak sudah dekat.
Akibatnya Bus Radiance menabrak bagian belakang bus Tiara Mas hingga mengakibatkan bus terguling. Sementara Bus Radiance sendiri menabrak pohon perindang yang berada dijalur hijau.
Berdasarkan data kepolisian identitas korban kecelakaan yang meninggal dunia diketahui atas nama Thephik Hie (70) warga Desa Padang Sambiyan, Denpasar Barat, Marwi (41) warga Dusun Dowo, Desa Baleng Kecamatan Ngasem Bojonegoro dan Ahmad Nizar Zulmi (23) warga Dusun Ngingi, Desa Bareng, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.
“Korban yang meninggal teridentifikasi dua orang dari Bojonegoro,” ujarnya.
Sementara korban yang mengalami luka serius diantaranya, Suwiknyo Handoko (41), Abdul Kholen (27), dan Monique Agustia (21) yang beralamat di RT 21 RW 03, Desa Kalijaten, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. 11 korban yang mengalami luka-luka ringan di rawat di 3 rumah sakit yang berbeda.
Fareh Yusuf