Banyuwangi – Tour de Indonesia yang digelar pada bulan Agustus 2017 nanti, rencananya akan mengambil start dari Jakarta dan finish di Pulau Dewata Bali. Namun, rencana tersebut tampaknya akan dirubah dan diganti. Sebab kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dalam Press Conference di Taman Blambangan, Kamis (12/5) sesaat setelah menyerahkan hadiah kepada para juara ITdBI 2016 di etape dua, garis finish akan dialihkan ke Kabupaten Banyuwangi.
Menurut Anas, Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) menilai even tahunan International Tour de Banyuwangi Ijen yang digelar oleh Pemkab Banyuwangi, hasilnya sangat memuaskan dibandingkan balap sepeda serupa yang ada dikota lain, baik dari segi keamanan, kondisi jalan maupun antusias masyarakat yang menyaksikan. Maka dari itu, PB ISSI menunjuk Kabupaten Banyuwangi sebagai garis finish dalam even akbar Tour de Indonesia 2017.
Selain ITdBI, kesuksesan Banyuwangi menggelar sejumlah even sepeda seperti International BMX Competition juga menjadi nilai tambah dari Kabupaten di ujung pulau jawa ini. Sehingga, PB ISSI kembali mempercayakan Banyuwangi sebagai tuan rumah balap sepeda international, yakni Downhill Asia Pasifik.
Awalnya, PB ISSI akan menggelar Downhill Asia Pasifik di Kabupaten Karang Asem, Bali. Namun karena dianggap sudah banyak even international yang diselenggarakan di Pulau Dewata Bali dan Banyuwangi dianggap maju dalam hal olahraga sepeda, akhirnya PB ISSI kembali berubah fikiran untuk menggelar even tersebut di Kabupaten Banyuwangi.
Sekedar diketahui, Pemkab Banyuwangi rutin menggelar International Tour de Banyuwangi Ijen sejak tahun 2012 lalu. Kemudian pada tahun 2014, ITdBI mendapatkan predikat excellent dari UCI (Union Cycliste Internationale) Ini menjadikan bahwa ITdBI sebagai kejuaraan balap sepeda terbaik di Indonesia.
Rizki Restiawan