Banyuwangi Siagakan Penuh Penanganan Insiden KMP Tunu Pratama Jaya
Banyuwangi Siagakan Penuh Penanganan Insiden KMP Tunu Pratama Jaya

Banyuwangi Siagakan Penuh Penanganan Insiden KMP Tunu Pratama Jaya

BANYUWANGI, RBT – Tenggelamnya Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Tunu Pratama Jaya pada Rabu malam 2 Juni 2025 saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, terus ditangani secara intensif. Berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, bergerak cepat untuk melakukan penyelamatan dan evakuasi korban.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, memastikan bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di bawah Pemkab Banyuwangi terlibat penuh dalam upaya penanganan ini.

“Kami turut bela sungkawa atas tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Semoga korban meninggal dunia mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, dan yang dalam perawatan segera diberi kesembuhan,” kata Bupati Ipuk, Kamis 3 Juli 2025.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana. Sejak semalam, sejumlah armada ambulans telah disiagakan. RSUD Blambangan juga telah menyediakan ruang khusus untuk korban yang membutuhkan tindakan medis. Selain itu, tenaga kemanusiaan dari BPBD Banyuwangi dan Tagana Dinsos Banyuwangi aktif membantu tim evakuasi di lapangan.

“Bersamaan itu, pemkab juga telah melakukan asesmen awal atas korban meninggal guna memastikan penanganan yang tepat, mulai dari pendampingan psikologis hingga bantuan untuk keluarga,” terang Bupati Ipuk.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Banyuwangi, MY Bramuda, menambahkan bahwa atas perintah Bupati Ipuk, pihaknya juga menyiapkan bantuan makanan untuk logistik tenaga relawan dan keluarga korban yang berkumpul di Pelabuhan Ketapang.

Hingga Kamis pukul 10.00 WIB, tiga pos pemantau proses penanganan korban telah disiagakan di Pelabuhan Ketapang, Pelabuhan Tanjungwangi, dan Pelabuhan Boom. Dari 65 penumpang dan kru yang tercatat dalam manifes, 30 korban selamat telah teridentifikasi, terdiri dari empat kru dan 26 penumpang.

Sementara itu, empat korban meninggal dunia telah terdata, yaitu penumpang Anang Suryono (59), Eko Sastriyo (51), dan Cahyani (45), serta penjaga kantin kapal Elok Rumantini (34). Seluruh korban meninggal dunia saat ini berada di RSUD Negara, Jembrana, Bali. (Asr)

About Bintang Tenggara

Check Also

Lapas Banyuwangi Perkuat Pembinaan Warga Binaan Lewat Kepramukaan

Lapas Banyuwangi Perkuat Pembinaan Warga Binaan Lewat Kepramukaan

BANYUWANGI, RBT — Pelataran Aula Sahardjo Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi, menjadi saksi pelantikan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *