Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Sampah masih menjadi masalah klasik yang ada di setiap daerah, tidak terkecuali di kabupaten Jember.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember sampah yang dihasilkan dari satu wilayah kecamatan saja bisa mencapai 400 ton perhari.
Jika tidak ada pengelolaan yang baik, seluruh sampah tersebut hanya dikumpulkan di TPA dan ditimbun setiap harinya.
Permasalahan itulah yang memicu Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember lebih giat lagi mengelola sampah, salah satunya dalam bentuk Program Bank Sampah yang memang sudah terencana pada tahun 2017 namun masih belum berkembang baik di masyarakat.
Supriatna Sapnadi, Kepala Bidang Kebersihan dan Sampah Dinas lingkungan Hidup Kabupaten Jember menerangkan, dari 17 Bank Sampah yang telah terbentuk pada tahun 2017 lalu, yang masih eksis bertahan hingga kini hanya tujuh bank sampah yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jember,.
“Salah satunya di Desa Tempurejo, Kecamatan Mumbulsari yang menjadi atensi kami,” katanya.
Menurutnya, sejak awal tahun 2018 ini konsolidasi untuk pengembangan lebih lanjut program Bank Sampah sudah dilakukan. Yakni dengan membuat 1 bank sampah induk sebagai penyangga bank sampah lain.
Direncanakan bank sampah induk ini akan dirilis tepat pada hari bumi yang jatuh pada bulan April tahun 2018. Diharapkan, dengan adanya bank sampah induk ini dapat mengurangi sampah yang masuk ke TPA.
“Sehingga sampah dapat dikelola oleh masyarakat untuk dimanfaatkan dan memiliki daya guna baik dari sisi sosial maupun komersial,” ujarnya.
SUPIANIK