Banyuwangi – Banyuwangi Festival (B-Fest) 2016 kembali menghadirkan kite festival. Festival layang-layang yang mulai digelar hari ini Jumat (5/8) hingga 7 Agustus ini akan dilangsungkan di Pantai Boom, Banyuwangi.
Kite Festival merupakan satu dari rangkaian 53 event Banyuwangi Festival 2016. Dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi Wawan Yadmadi, layang-layang adalah salah satu permainan tradisional rakyat Banyuwangi. Untuk melestarikan tradisi tersebut maka digelarlah festival layang-layang-layang.
“Melalui festival ini, kami mencoba memberi ruang bagi penggemar layangan. Mereka bisa mengekspresikan kegemarannya bermain layangan bersama di ajang ini. Dan kami gelar di musim kemarau ini, karena biasanya di musim ini para penggemarnya akan menerbangkan layangan di malam hari sehingga terlihat menyala di angkasa dengan suara dengung yang khas. Selain itu, event ini juga akan menjadi atraksi baru bagi pengunjung Pantai Boom,” kata Wawan.
Layangan yang akan diterbangkan dalam festival ini, terbuat dari berbagai bahan dan berbagai ukuran. Mulai bahan kain, plastik dan kertas, dengan panjang bentangan minimal 50-70 cm untuk layangan bandetan, dan 1,5 meter untuk layangan hias dan suwangan.
“Khusus layangan hias, peserta wajib menampilkan layangan dengan corak yang sesuai dengan tema kelautan. Seperti ikan, perahu jukung, atau penyu. Peserta bebas berimprovisasi dengan aneka kreasinya,” ujar Wawan.
Di festival ini, kata Wawan, peserta akan berkompetisi dengan mengusung tema ‘Segoro Banyuwangi’. Ada 4 kategori yang dilombakan, yakni layangan hias, bandetan, buntutan dan suwangan.
Festival ini akan diawali dengan kategori bandetan dan suwangan pada hari ini, Jumat (5/8). Dimana Sabtu siang akan diawali lomba layangan bandetan. Bandetan adalah istilah lomba layangan saling menggesek antar benang layangan di udara. Sementara adu suwangan (dengung suara layangan-red) akan digelar Jumat malam, tepatnya sesudah Maghrib.
“Mengapa malam? Karena yang dilombakan bunyi atau suara yang didapatkan dari tiupan angin malam. Dan layangan ini juga dilengkapi lampu-lampu kecil, sehingga bila terbang malam hari akan menyala di angkasa dan mengeluarkan suara dengung yang khas,” kata Wawan.
Selanjutnya, Sabtu (6/8) siang akan dilanjutkan lomba layangan bandetan, buntutan dan layangan hias. Untuk buntutan ini, imbuh Wawan, panjang ekor layangan yang dilombakan minimal lima meter.
Sementara kategori layangan hias penilaiannya meliputi kesesuaian tema dengan bentuk layang-layang, kemampuan layang-yang menukik ke udara (aerodinamika), ketinggian dan daya tegak lurusnya, serta keindahannya.
“Semakin indah kreasi layang-layang, maka akan semakin menambah nilai. Namun, apabila saat tampil terjadi bandetan dan ada yang putus, maka layang-layang yang putus tersebut dinyatakan gugur. Final bandetan dan suwangan akan dilaksanakan Minggu (7/8),” jelas Wawan. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dijadwalkan hadir di Pantai Boom hari Sabtu (6/8) pukul 15.00 WIB.
Ditambahkan Wawan, festival layang-layang ini diikuti lebih dari 400 peserta. Mereka akan mengenakan pakaian khas Banyuwangi, berupa pakaian hitam-hitam dengan udeng di kepala. “Karena ini tradisi, maka kami sarankan untuk mengenakan baju khas Using, Banyuwangi,” pungkas Wawan.
Rizki Restiawan