Ilustrasi

Hindari LPJ Molor, Pemkab Bondowoso Terapkan Sistem Panjar

Radiobintangtenggara.com, Bondowoso – Pencairan dana desa di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur tahun 2017 menggunakan mekanisme baru.  Hal itu berarti, pihak desa tidak bisa mencairkan semua anggaran dana desa yang ditransfer dari pusat.

Untuk itu pemerintah Kabupaten Bondowoso menerapkan sistem panjar dengan mencairkan uang persediaan sebesar 150 juta rupiah. Hal itu diungkapkan oleh Agung Trihandono, Asisten I Sekretariat Kabupaten Bondowoso, Jum’at (19/05).

Ia mengatakan, pemkab menilai, pencairan dana desa dengan sistem panjar dilakukan untuk menghindari keterlambatan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dana desa.

“Agar terjadi efisiensi penggunaan anggaran untuk pembangunan yang menjadi  prioritas,” katanya.

Lebih lanjut Agung menambahkan, untuk saat ini, dana desa ditransfer dari pemerintah pusat ke rekening desa sejumlah 60 persen dari jatah anggarannya. Ikhwal tersebut dilakukan karena belajar dari pengalaman tahun 2016 yang dicairkan semua, tanpa perencanaan yang matang.

Ia menerangkan pada dana desa tahun lalu, saat anggaran dicairkan 100 persen, kemudian pihak desa tidak punya perencanaan terkait program yang harus menjadi prioritas utama.

“Alhasil banyak desa yang LPJ-nya molor tidak terencana,” ujar Agung.

Muhammad Ansori  

About Rima Indah

Check Also

Gunung Raung yang saat ini tetap berada di Level II (Waspada) pasca evaluasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). (Foto. Dokumentasi esdm.go.id)

Hasil Evaluasi PVMBG Terbaru Gunung Raung Tetap Berada di Level II Waspada, Radius 3 KM dari Kawah Dilarang Didekati

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui laporan evaluasi aktivitas Gunung Api Raung hingga 15 Mei 2025 memberikan update terbaru status Gunung Raung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *