Radiobintangtenggara.com, MADINAH – Jemaah Calon Haji (JCH) Indonesia termasuk asal Banyuwangi yang sudah berada di Madinah diimbau untuk selalu waspada selama berada di kota suci pertama umat islam itu. Imbauan tersebut terus dikumandangkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pasalnya, Madinah semakin padat dengan JCH dari seluruh dunia yang sudah mulai berdatangan. Suasana di Masjid Nabawi pun tak jauh berbeda, hampir diseluruh sudut dipenuhi jamaah yang sedang beriktikaf di masjid tersebut.
Eko Doso Supranoto Hadi, Petugas Medis JCH asal banyuwangi mengatakan, suhu udara yang ekstrim di Madinah mencapai kisaran 30 derajat celsius lebih. Akibatnya, beberapa telapak kaki jamaah ada yang melepuh karena berjalan di luar tidak memakai alas kaki.
Baca Juga. Suhu Udara Capai 46 drajat Celsius, Begini Kondisi Terakhir Jamaah Haji Asal Banyuwangi
Namun tim kesehatan haji, lanjut Eko, sudah mengatisipasi dan terus mengedukasi para jamaah untuk mematuhi himbauan yang sudah di keluarkan. Termasuk memakai masker, alas kaki dan topi saat JCH hendak keluar kamar hotel.
Selain itu para jamaan haji juga di himbau untuk memperbanyak mimum paling sedikit dalam satu hari bisa menghabiskan empat liter perhari.
“Hal ini, guna menghindari dampak dehidrasi bagi tubuh jamaah,” katanya.
Eko membahkan, secara keseluruhan jamaah haji asal Kabupaten Banyuwangi yang tergabung tiga Kelompok Terbang (Kloter) 35,36 dan 37 embarkasi surabaya, dalam keadaan sehat.
Baca Juga. Cegah Dehidrasi, Jamaah Haji Wajib Patuhi Ini
Sementara mengenai jamaah haji asal Banyuwangi yang sempat tersesat akhirnya dapat diketemukan. Hingga kini sudah bisa kembalikan ke Hotel masing-masing sesuai kloternya.
“Mereka yang tersesat karena diajak temannya dari kloter lain, padahal dalam setiap tahapan haji masing masing kloter memiliki jadwal sendiri,” ujar Eko.
RENDRA PRASETYO