Radiobintangtenggara, SRONO – Perayaan Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari selalu diwarnai dengan sikap pro dan kontra. Ada yang menyebut Valentine’s Day sebagai Hari Kasih Sayang yang patut di dukung. Namun, ada juga pihak yang menganggap bahwa perayaan Valentine simbol kebebasan yang seringkali memicu terjadinya free sex terutama bagi kalangan remaja.
Di Desa Kebaman, Kecamatan Srono, sekelompok pemuda yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna, pada malam Hari Valentine menggelar acara ‘Diskusi Kekinian’ dengan mengundang sejumlah komunitas pemuda di Banyuwangi, di Balai Desa setempat, Senin (13/2) malam.
Diskusi Kekinian adalah acara diskusi bersama sejumlah komunitas pemuda yang dikemas secara santai ini membahas tentang permasalahan pergaulan pemuda yang saat ini semakin menghawatirkan, khususnya terkait penyebaran penyakit berbahaya. Seperti HIV, TB dan Narkotika. Disini, para peserta saling bertukar pendapat terkait dengan permasalahan penyakit tersebut.
Komunitas yang mengikuti acara ini antara lain, Forum Pemuda Peduli Desa (FPPD), Osoji Club, Limura Muncar, Pemuda Sumbersari, Karang Taruna Desa Sukomaju, Komunitas Budaya Luhur Jawi Kosmik Shmarabhumi, Bavarian (Vespa) dan beberapa perwakilan siswa sekolah di wilayah Desa Kebaman.
Hadir dalam acara tersebut Camat Srono Gatot Suyono beserta istri dan Kepala Desa Kebaman Adi Sucipto juga bersama istri.
Camat Srono Gatot Suyono sangat mendukung dan mengapresiasi upaya pemuda Karang Taruna Desa Kebaman untuk menekan penyebaran penyakit ini. Gatot mengatakan, untuk menanggulangi penyakit masyarakat seperti ini diperlukan peran pemuda yang aktif. Aktif yang dimaksud adalah dengan melakukan hal-hal yang positif, seperti membentuk suatu organiasasi atau melakukan tindakan nyata pencegahan.
“Karena peran pemuda salah satunya adalah menggerakkan masa, maka dari itu mari bersama ikut membangun masyarakat utamanya dari desa,” ungkapnya.
Dukungan Camat Srono tersebut nampaknya bukan isapan jempol semata, dalam diskusi tersebut dia berjanji akan memberikan ruang kepada pemuda Srono berupa rumah seni yang rencananya akan dipusatkan di kantor kecamatan. Nantinya, para pemuda yang mempunyai bakat ataupun keahlian dapat memanfaatkan rumah seni tersebut sebagai tempat untuk berkreasi.
“Ini kami lakukan sebagai upaya mewadahi pemuda agar terhindar dari perilaku negatif, apalagi angka penyebaran HIV AIDS di Banyuwangi sangat memperihatinkan,” tambahnya.
Sementara Trias Hannas Sukron, Wakil Ketua Karang Taruna Desa Kebaman, mengapresiasi upaya yang dilakukan Camat Srono untuk memfasilitasi para pemuda. Anas, panggilan akrab Hannas mengatakan, selama ini banyak dari pemuda desa yang bingung mencari wadah untuk berkreasi dan berkarya. Dia berharap, dengan adanya inovasi yang dilakukan Camat Srono tersebut dapat menekan kenakalan remaja yang ada di wilayah setempat.
“Semoga terobosan baru ini dapat bermanfaat untuk masyarakat dan bisa menekan angka kenakalan remaja di Kecamatan Srono, khususnya terkait dengan peredaran narkoba dan sex bebas,” tukasnya.
Seperti diketahui, kasus HIV/AIDS di Banyuwangi hingga Oktober 2016 telah tercatat sebanyak 2.781 kasus.Untuk menekan angka tersebut, sepanjang tahun 2016, pihak KPA dan pemkab terus melakukan berbagai langkah penanggulangan penularan HIV/AIDS.
Rizki Restiawan