Bintangtenggara.net – Jelang puncak haji, koodinator lansia sektor 10 Dendy W melakukan koordinasi dengan Petugas Kloter SUB-58 dan visitasi Jamaah Haji yang di usulkan safari wukuf, Kamis (13/06/2024) yang diusulkan petugas kloter.
Ketua kloter SUB-58 Syafaat menyampaikan bahwa di Kloter SUB-58 tadinya mengusulkan salah satu jamaah yang mengalami stroke sejak dari tanah air yang ketika keluar dari pesawat harus di gendong petugas kloter, namun dalam perkembangannya jamaah tersebut berangsur sembuh dan mulai dapat berjalan, sedangkan ada jamaah lain yang mengalami gejala stroke sejak keberangkatan dan mengalami stroke menjelang puncak haji.
Dengan didampingi dokter kloter dr.Hj. Zuwwidatul Husna, koodinator lansia sektor 10 melakukan visitasi terhadap para jamaah haji yang diusulkan safari wukuf dari usulan Ketua Kloter. Mengingat dalam satu sektor hanya diambil 27 orang, maka tidak semua Kloter yang mengusulkan safari wukuf dapat diterima.
Selain satu jamaah yang mengikuti Safari Wukuf, satu jamaah di Kloter SUB-58 juga masih berada di Rumah Sakit King Abdul Aziz Medical City karena harus dilakukan operasi akibat sakit jantung. Satu jamaah yang berada di RSAS menjadi tanggung jawab PPIH Arab Saudi untuk dijadikan.
Kesibukan petugas kloter menjelang puncak haji relatif tinggi, karena bukan hanya menyiapkan jamaah menjalani ibadah haji, tetapi juga memvisitasi jamaah dan mengklasifikasikan untuk diusulkan ke beberapa kegiatan dalam rangka pelaksanaan ibadah haji terutama bagi lansia. Di kloter SUB-58 ada 73 jamaah yang mengikuti murur, yakni mabid dalam bus ketika di Muzdalifah.
Menurut ketua kloter yang juga Ketua Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi serta anggota Komisi Bahasa dan Sastra Dewan Kesenian Belambangan ini, murur merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi jamaah haji yang ketiga di Muzdalifah tidak turun dari bus, hanya berhenti sebentar kemudian langsung di tenda Mina, pada program murur ini dari SUB-58 disiapkan seorang petugas dari PPIH dan seorang petugas dari PHD Kabupaten Banyuwangi. (Rim/RBT)