Radiobintangtenggara.com, Jember – Marak beredarnya garam yang tidak mengandung yodium dipasaran, membuat mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) kembali berinovasi untuk menemukan alat pendeteksi yodium dalam garam.
Melalui serangkaian penelitian, Widanta Akbar Aldiansyah, mahasiswa Program Studi Gizi Klinik Polije, akhirnya berhasil menemukan alat pendeteksi tersebut. bahannyapun sangat sederhana yakni dengan menggunakan singkong, gadung atau tepung maizena.
Ia menjelaskan, bahan-bahan alami tersebut mengandung zat amilum yang sangat tinggi, sehingga bisa digunakan untuk mendeteksi kandungan yodiun pada garam dengan mudah.
Untuk Singkong atau Gadung pertama-tama dikupas kemudian di cuci bersih, lalu diparut untuk diambil sari patinya. Sari pati tersebut kemudian ditaruh dalam wadah dan dicampurkan sekitar 4 sendok teh garam yang akan diuji, lalu ditambahkan cuka kemudian dicampur hingga berubah warna menjadi keungguan atau kebiru-biruan.
Untuk tepung tapioka cara yang dilakukan juga sama, yakni langsung dicampur garam dan cuka.
Menurut Danta, bila garam yang telah dicampur kedalam bahan tersebut berubah warna menjadi keungguan maka itu pertanda bahwa garam tersebut mengandung yodium. Bila tidak berubah warna maka garam tersebut dipastikan tidak mengandung yodium. Semakin pekat warnanya maka banyak kandungan yodium yang ada.
SUPIANIK