Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI — Persaingan Lebih Merata, Semakin Seru dengan Kehadiran Jagoan Eropa Tim balap sepeda asal Jepang, Kinan Cycling Team, bakal bertarung di International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2017 dengan optimisime yang tinggi.
Tim balap sepeda internasional yang menghuni level Continental, kasta kedua balap sepeda dunia, itu bakal turun di bumi Blambangan dengan line up pembalap yang bakal membuat nyali para pesaing menciut.
Pasalnya, tak tanggung-tanggung ada tiga pembalap yang semuanya berpotensi meraih gelar juara individual alias general classification. Pertama, tentu saja juara bertahan International Tour de Banyuwangi Ijen Jai Crawford.
Crawford tahun lalu secara mengejutkan menjadi jawara setelah para commissaire mendiskualifikasi Peter Pouly di etape keempat. Gelar juara pembalap asal Prancis tersebut dicabut setelah sepeda yang dia gunakan lebih ringan dari ambang batas berat minimal.
Baca Juga. Dua Hari Jelang Balapan, Peserta ITDBI Mulai Berdatangan
Para juri membuat keputusan mengejutkan tersebut setelah Crawford dan timnya melayangkan protes. Crawford tentu tak hanya ingin mempertahankan gelarnya. Tapi juga menunjukkan bahwa dia adalah pembalap yang bisa meraih gelar langsung dari arena balapan.
Bukan karena protes kepada commissaire alias para juri. Kepercayaan diri pembalap 34 tahun itu semakin kuat lantaran dia datang ke Banyuwangi dengan status sebagai penguasa Le Tour de Filipinas yang digelar pada Februari lalu.
Di ajang balapan yang digelar di Filipina itu, Crawford hampir saja mengawinkan juara individual dengan gelar Raja Tanjakan jika saja koleksi poinnya tak kalah dari Mario Vogt yang memimpin perolehan angka dengan selisih 5 poin.
Crawford juga sudah melakukan “pemanasan” dengan mengikuti Tour de Moluccas pada 19-22 September lalu. Meski ajang balapan yang digelar di Maluku itu masih lebih berat International Tour de Banyuwangi Ijen, fokus Crawford untuk mempertahankan gelar tak bisa disepelekan.
“Juara bertahan pasti jadi kandidat kuat, kemampuannya di tanjakan bagus. Begitu juga di rute flat,” kata Chairman Tour de Banyuwangi Ijen Guntur Priambodo, Senin, 25 September.
Baca Juga. Begini Kronologi Kecelakaan di Muncar yang Sebabkan Satu Korban Meninggal
Nama besar lain dari Kinan selain Crawford adalah Thomas Lebas. Situs statistik balap sepeda dunia, Pro Cycling Stats, mencatat spesialisasi utama Lebas adalah pada perebutan juara individual alias general classification. Hal itu terbukti dari rentetan gelar yang pernah dia raih.
Pembalap 31 tahun tersebut baru saja memenangi Tour de Flores pada Juli lalu. Selain itu, dia pernah menjuarai Le Tour de Filipinas 2015, Tour de Hokkaido 2013, dan ajang tahunan yang digelar di Aljazair, Tour International de Setif edisi 2014.
Tak cukup hanya dua nama itu, Kinan masih punya kartu truf ketiga. Dia adalah Ricardo Garcia. Garcia bahkan punya “unfinished business” dengan International Tour de Banyuwangi Ijen. Tahun lalu, pembalap Spanyol tersebut hampir saja juara dengan menduduki posisi kedua general classification tepat di bawah rekan setimnya, Jai Crawford.
Baca Juga. Penulis Buku Ini, Berikan Mata Air Keteladanan di Bumi Blambangan
Sebagai pembalap klasik, Rebellin memiliki daya tahan tubuh yang jauh lebih baik dibanding para pembalap spesialis tur, raja tanjakan, atau bahkan sprinter. Kemampuannya bakal sangat cocok di etape kedua yang merupakan rute terpanjang (180,9 km) dari empat rute yang dilombakan di Banyuwangi Tour de Ijen.
“Tahun ini pertarungan di International Tour de Banyuwangi Ijen jauh lebih seru dibanding tahun-tahun sebelumnya,” kata Guntur.
HERMAWAN