Anggota Komisi IX DPR-RI Ayub Khan saat memaparkan temuannya terkait derita TKI di Malaisia yang memiliki majikan bergaji pas-pasan. (Foto. Supianik)

Ayub Khan : Persoalan TKI di Malaysia karena Dipekerjakan Orang yang Berpenghasilan Pas-Pasan

Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Kasus penganiayaan yang dialami seorang TKW asal kecamatan Gumukmas bernama Siti Romlah mendapat tanggapan dari Anggota komisi IX DPR-RI, Ayub Khan, yang sedang berkunjung ke Jember.

Kepada sejumlah media Ayub menyatakan, belum lama ini dirinya mengunjungi Malaysia. Saat berkunjung ke KBRI dan Shelter (tepat penampungan TKI di Malaysia) diperoleh banyak masukan tentang persoalan yang menimpa para TKI.

Menurut Ayub, yang banyak mengalami persoalan adalah TKI yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Kebanyakan dari mereka dipekerjakan secara ilegal karna tidak memiliki izin bekerja resmi.

Baca Juga. Mengaku Kerap Dianiaya Majikan, Seorang TKW Asal Gumukmas Pulang Dalam Kondisi Sakit

Selain itu  alasan yang membuat TKI banyak mengalami persoalan karena mereka dipekerjakan oleh orang malaysia yang sebenarnya juga memiliki penghasilan pas-pasan.

“Saat mereka kesulitan mencukupi kebutuhan hidup mereka sendiri dan tak mampu membayar jasa TKI, maka terjadilah kekerasan,” katanya.

Baca Juga. Ketimpangan Pendapatan Masyarakat Kabupaten Jember Rendah

Untuk itu, lanjut Ayub, saat kunjungan kerjanya di Malaysia beberapa waktu lalu, Ayub menemui Wakil Perdana Mentri Malaysia untuk mensosialisasikan Undang-Undang Perlindungan Buruh Migran yang dimiliki Indonesia.

Hal itu bertujuannya agar mereka meghormati hak-hak TKI sehingga memperlakukan TKI sebagaimana mestinya. “Jadi potensi kekerasan yang menimpa TKI dapat diminimalisir,” ujarnya.

SUPIANIK

About Fareh Hariyanto

Check Also

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban hingga akhirnya dikabarkan meningal dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *