Dewan Komisioner OJK, Ahmad Hidayat usai meresmikan Bank Wakaf Mikro Minhajut Thullab, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar (Foto : Rizki Restiawan/RadioBINTANGTENGGARA)

OJK Resmikan Bank Wakaf Mikro di Banyuwangi

Radiobintangtenggara, MUNCAR – Bank Wakaf Mikro (BWM) resmi berdiri di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (28/1/19).

BWM merupakan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang didirikan atas lisensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai upaya meningkatkan inklusi keuangan khususnya untuk masyarakat kecil.

“BWM menyediakan akses pembiayaan bagi masyarakat kecil yang belum memiliki akses pada lembaga keuangan formal,” kata Dewan Komisioner OJK, Ahmad Hidayat usai meresmikan kantor BWM di Pondok Pesantren (Ponpes) Minhajut Thullab, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar.

Ahmad mengatakan, dipilihnya BWM Minhajut Thullab karena dinilai paling siap. Mulai dari lembaga pendidikan yang lengkap dari tingkatan Paud hingga SMK, lingkungan masyarakat yang produktif hingga infrastruktur yang memadai.

“Tidak ada syarat khusus untuk mendapatkan pembiayaan dari BWM. Masyarakat hanya akan didampingi dan dilakukan pembinaan sebelum menerima dana,” ungkapnya.

Menurut Ahmad, dana yang disalurkan ke BWM Minhajut Thullab Rp 4 miliar. Namun hanya Rp 1 miliar yang akan disalurkan kepada masyarakat, sisanya Rp 3 milyar  disimpan di Bank Syariah.

“BWM bisa jadi inkubator untuk menyiapkan nasabah yang tadinya non bankable jadi bankable. Kita siapkan inkubator untuk perkuat ekonominya,” jelasnya.

OJK berkomitmen untuk terus mengembangkan BWM di seluruh Indonesia. BWM Minhajut Thullab merupakan yang ke-41 di Indonesia dan menjadi yang pertama di Banyuwangi.

Ahmad berharap, dengan adanya BWM tersebut dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar pesantren dan mampu mengurangi ketimpangan.

Sementara itu K.H. Hakim Assyafuq, pengasuh Pondok Pesantren Minhajut Thullab berterimakasih kepada OJK. Menurut dia, hadirnya BWM di lingkungan Ponpes sangat membantu masyarakat sekitar.

“Masyarakat semakin mantap untuk berwirausaha, ada yang membuat keripik buah naga, sirup buah naga, dodol dan lain-lain. Semoga dengan adanya BWM ini semakin membuat masyarakat lebih sejahtera. (*)

Rizki Restiawan

About Fareh Hariyanto

Check Also

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban hingga akhirnya dikabarkan meningal dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *