BINTANGTENGGARA.NET, Cluring – Menanggapi keluhan wisatawan mengenai ketidaknyamanan saat berkunjung ke destinasi wisata Hutan De-Djawatan karena mahalnya tiket naik kereta kuda.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi bergerak cepat dengan melakukan kroscek langsung di lapangan.
Setelah mengidentifikasi permasalahan, Disbudpar Banyuwangi mengambil langkah konkret dengan mengadakan pelatihan sumber daya manusia (SDM) bagi para pelayan wisata.
Taufiq Rohman, PLT Kadisbudpar Banyuwangi mengatakan salah satu fokus utama pelatihan adalah 16 kusir delman yang beroperasi di Hutan De-Djawatan.
Pelatihan itu nantinya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan wisatawan dan memastikan pengalaman berwisata yang lebih nyaman dan menyenangkan.
Menurut Taufiq pihaknya berkomitmen untuk terus memperbaiki fasilitas dan layanan di destinasi wisata unggulan Banyuwangi, termasuk Hutan De-Djawatan.
“Kami ingin setiap wisatawan yang datang ke Banyuwangi merasakan kenyamanan dan kepuasan. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kualitas pelayanan,” kata Taufiq.
Setelah beragam upaya pembenahan dilakukan, hasilnya sudah mulai terlihat. Banyak wisatawan yang mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi.
Peningkatan kualitas pelayanan tersebut diharapkan dapat menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Hutan De-Djawatan.
Seorang wisatawan, Yudani asal Denpasar, Bali mengungkapkan kepuasannya setelah berkunjung ke Hutan De-Djawatan pasca pembenahan.
“Saya sangat terkesan dengan wisata delman yang ditawarkan apalagi posisinya ada di tengah Hutan De-Djawatan,” kata Yudani.
Pun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan peningkatan layanan di berbagai destinasi wisata di Banyuwangi.
Taufiq selaku PLT Kadisbudpar Banyuwangi akan terus mendengarkan masukan dari wisatawan dan melakukan perbaikan yang diperlukan.
“Tujuan kami adalah menjadikan Banyuwangi sebagai destinasi wisata yang ramah dan nyaman bagi semua pengunjung,” kata Taufiq.
Tentu dengan adanya upaya perbaikan yang terus dilakukan, diharapkan Hutan De-Djawatan dan destinasi wisata lainnya di Banyuwangi.
Serta dapat terus menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara, serta memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah. (RBT/Far)