Siaga Bencana, Bpbd Denpasar Siapkan Empat Posko

Siaga Bencana, BPBD Denpasar Siapkan Empat Posko

Radiobintangtenggara.com, BALI – Memasuki musim hujan dan cuaca ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berkoordinasi dengan OPD terkait untuk menghadapi ancaman bencana. Beragam upaya dilaksanakan guna meminimaliir dampak yang ditimbulkan.

Mulai dari menjaga kebersihan sungai, irigasi, gorong-gorong, drainase, perompesan pohon perindang, serta menyiagakan petugas 24 jam. Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, I.B. Joni Ariwibawa saat dikonfirmasi menjelaskan saat ini pihaknya telah bersiap menghadapi musim hujan.

Berbagai upaya telah dilaksanakan yang salah satunya memaksimalkan Denpasar Mantap Penanggulangan Bencana (Damapancana) yang terkoneksi dengan Denpasar Mantap Kesehatan Masyarakat (Damakesmas).

“Kami mempunyai empat posko yang siap siaga untuk melayani kegawatdaruratan di Kota Denpasar selama 24 jam,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, pihaknya tak memungkiri masih adanya dampak dari cuaca ekstrem dan musim hujan ini. Seperti halnya terjadi pohon tumbang serta banjir.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris DLHK Kota Denpasar, I.B. Putra Wirabawa. Ia mengatakan DLHK Kota Denpasar secara rutin melaksanakan perompesan pohon perindang guna meminimalisir adanya pohon tumbang saat angin kencang. Selain itu, pengelolaan kebersihan dan persampahan juga dimaksimalkan melalui sistem swakelola yang tentu dapat mencegah adanya sampah masuk ke drainase.

“Perompesan telah rutin kami laksanakan, mengingat cuaca ekstrem dan musim penghujan telah tiba guna meringankan beban pohon dan meminimalisir adanya pohon tumbang,”
jelasnya.

Sementara, Kabid Sumber Daya Air DPUPR Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Putra Sanjaya mengatakan pihaknya secara rutin melaksanakan penggelontoran drainase. Hal lainnya yakni merivisi design eksisting

saluran berupa sodetan dan membuat penampang tersusun dengan menurunkan elevasi saluran.

“Kami secara rutin terus melakukan upaya guna meminimalisir adanya banjir dan genangan. Namun karena tingginya intensitas hujan dan volume air maka akan terjadi genangan. Sifatnya sementara saja, dan diperlukan juga partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah ke saluran air,” ungkapnya.

MUHAJIR EFENDI

About Fareh Hariyanto

Check Also

25 Hektar Hutan di Buleleng Terbakar, Pemadaman Dilakukan secara Manual

BINTANG TENGGARA – Kebakaran hutan terjadi di Banjar Dinas Pala Sari, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *