Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Dalam Hari Pendidikan nasional (Hardiknas) Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga meresmikan pengembangan sistem aplikasi pendidikan yang diberi nama Jendela Wangi (Jelajah Edukasi di Laman Pendidikan Banyuwangi).
Menurut Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat meresmikan Jendelawang mengatakan, aplikasi Jendelawangi berisi semua inovasi pendidikan yang dijalankan semua stakeholder pendidikan yang ada di Banyuwangi.
Selain itu, kata Anas. Aplikasi ini sebagai gerbang bagi masyarakat yang ingin melihat berbagai inovasi pendidikan Banyuwangi sekaligus memantik kolaborasi publik agar terlibat dalam program pendidikan yang kita jalankan.
Untuk melihat inovasi pendidikan yang ada di Banyuwangi, lanjut Anas, bisa dilihat pada ‘Anjungan Inovasi’ yang memuat sejumlah program, seperti Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah), SAS (Siswa Asuh Sebaya), Beasiswa Banyuwangi Cerdas, pemberian uang saku tiap hari ke pelajar kurang mampu.
BACA JUGA : Hardiknas, Bupati Anas Himbau Masyarakat Peduli Pendidikan
Bahkan, pada aplikasi tersebut juga bisa dilihat seputar program inovatif berikut lokasi best practice di mana program itu dilaksanakan. Seperti, praktik program SAS terbaik, maka akan diarahkan menuju beberapa sekolah.
Program SAS sendiri adalah salah satu inovasi Banyuwangi yang masuk dalam jajaran program unggulan Penghargaan MDGs yang dikelola sendiri oleh pelajar, dan setiap tahunnya mengumpulkan dana ratusan juta hingga miliaran rupiah untuk didistribusikan ke pelajar kurang mampu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono menambahkan, lewat aplikasi itu pula, para pelaku pendidikan bisa saling berbagi pengalaman pengelolaan pendidikan.
Misalnya, bisa melihat best practice tata kelola dana BOS di SDN Penganjuran 4 Banyuwangi yang ditampilkan seluruhnya di aplikasi. Bisa juga melihat praktik SKS (Sistem Kredit Semester) di SMAN 1 Giri, dan sekolah yang sukses mengintegrasikan seni budaya dalam pembelajaran.
Di aplikasi ini, kata Sulih, masyarakat bisa melihat pengelolaan lingkungan hijau di SMKN 1 Banyuwangi, kantin kejujuran di SMPN 2 Banyuwangi. Jadi seluruh kegiatan sekolah bisa langsung lihat, modifikasi, dan aplikasikan sesuai kebutuhan di tempatnya masing-masing. Ini wujud kolaborasi antar pelaku pendidikan Banyuwangi.
Widie Nurmahmudy