Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)
Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

BINTANTENGGARA.NET, Kalibaru – Kasus seorang siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Baburrohmah Kalibaru ditemukan meninggal dunia di kebun sengon tak jauh dari rumahnya di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru terus berlanjut.

Penemuan korban yang diduga berkaitan dengan pembunuhan tersebut mengundang perhatian banyak pihak, karena korban dikenal sebagai anak yang periang dan mandiri.

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban.

Menurutnya, pada hari Rabu, 13 November 2024 siang orang tua korban melaporkan bahwa anak mereka belum juga pulang ke rumah setelah selesai kegiatan sekolah.

Hal itu sangat tidak biasa, mengingat korban biasanya berangkat dan pulang sekolah sendiri tanpa diantar oleh orang tuanya.

Sebab sudah lewat dari waktu pulang, orang tua korban melaporkan kejadian itu yang langsung direspon olehnya bersama beberapa guru lainnya segera melakukan pencarian.

Haru bersama guru lainnya mencari di jalur korban biasa melintas termasuk mengunjungi rumah teman-teman korban.

Setelah beberapa waktu melakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan di sekitar kebun sengon, dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Heru yang saat itu bersama rekannya langsung menggendong korban dan membawanya ke Klinik NU yang terletak di Desa Kalibaru Manis untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Namun, setelah dilakukan perawatan sementara kondisi korban tidak kunjung membaik dan akhirnya dirujuk ke RSUD Genteng.

Sayangnya, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia hingga akhirnya dilakukan otopsi oleh pihak kepolisian.

Heru menjelaskan jika korban dikenal sebagai anak yang ceria, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan sebelumnya. Sehingga semua guru sangat kehilangan, atas kejadian itu.

Korban juga dikenal sebagai sosok yang mandiri, sebab selama ini hanya diawal saat memasuki sekolah dia diantar orang tuanya, selepas itu korban terbiasa pulang sendiri menggunakan sepeda.

Pihak keluarga korban saat ini masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian.

Sementara itu, warga sekitar Desa Kalibaru Manis juga merasa sangat terkejut dan berduka atas peristiwa tragis itu. (RBT/Far)

About Fareh Hariyanto

Check Also

Makam korban pembunuhan siswi MI yang ada di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru. (Foto. Rendra Prasetyo)

Siswi MI di Kalibaru Manis yang Ditemukan Meninggal Dunia karena Dibunuh Dimakamkan Kamis Dini Hari

Korban pembunuhan di Kalibaru yang sebelumnya sempat menjalani proses autopsi di RSUD Genteng, akhirnya dimakamkan pada Kamis, 14 November 2024, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *