BINTANGTENGGARA, Banten – Pasca kecelakaan maut yang melibatkan 19 kendaraan terjadi di KM 92 Tol Cipularang arah Jakarta beberapa waktu lalu dan diduga akibat rem blong pada sebuah truk barang yang membawa kardus.
Usut punya usut, truk tersebut dikemudikan oleh seorang sopir bernama Rouf, yang berasal dari Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Imbas kecelakaan beruntun tersebut menyebabkan kemacetan panjang dan kerusakan parah pada sejumlah kendaraan.
Rilis dari kepolisian kejadian menyebutkan bahwa truk tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak dapat mengendalikan laju kendaraan setelah remnya gagal berfungsi dengan baik.
Rouf, sang sopir, dilaporkan mengalami luka-luka ringan dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun, nasib tragis juga menimpa beberapa pengemudi kendaraan lainnya yang terlibat dalam kecelakaan tersebut sebab selain korban luka juga ada korban meninggal dunia.
Kondisi sosial ekonomi Rouf sendiri cukup memprihatinkan. Menurut informasi yang dihimpun, rumahnya terletak jauh dari jalan raya di kawasan Kecamatan Petir, Kabupaten Serang.
Dikutip Bintang Tenggara dari Akun Instagram @undercover.id rumah yang dihuni oleh Rouf bersama istrinya, Tunah, terbuat dari bilik bambu dengan perabotan yang sangat sederhana.
Tunah, istri dari Rouf, mengaku sangat terkejut mendengar kabar bahwa suaminya terlibat dalam kecelakaan maut tersebut.
Dia mengaku tidak tahu apa-apa, tidak ada yang memberitahunya sehingga baru tahu dari media sosial bahwa suami terlibat kecelakaan.
Tunah mengungkapkan bahwa ia dan suaminya selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan cara yang sederhana, namun tak menyangka akan terjadi peristiwa seperti ini. (RBT/Far)