Beberapa Jamaah haji menggunakan kursi roda demi dapat melaksanakan Rukun Islam ke-lima yang diwajibkan oleh ALLAH bagi yang mampu. (Foto. Istimewa)

Suhu Ekstrem di Madinah, Begini Cara JCH Asal Banyuwangi Berdaptasi

Radiobintangtenggara.com, MADINAH – Hingga kini Jamaah Calon Haji (JCH) asal Banyuwangi saat tengah melaksanakan ibadah setelah sholat Ashar waktu Madinah cukup padat di Masjid Nabawi Madinah. Tercatat temperatur suhu mencapai 46 derajat celsius dengan kelembapan satu persen.

Ikhwal tersebut diungkapkan oleh Eko Doso Supranoto Hadi salah satu petugas medis JCH asal Kabupaten Banyuwangi melalui sambungan telepon. Jum’at, (11/08).

Eko mengatakan banyak keluhan yang dialami JCH Banyuwangi yang sering merasa hawa panas yang teramat sangat. Hal itu berakibat kepada bebrapa JCH yang mengalami diare.

Baca Juga. Diajak Teman dari Kloter Lain, Beberapa Jamaah Haji Banyuwangi Tersesat di Madinah

Guna tetap menjaga kesehatan JCH, petugas medis lebih meningkatkan kunjungan ke kamar-kamar hotel Jamaah untuk mencegah jama’ah terpapar sakit akibat suhu udara yang ekstream dari pada di Indonesia.

“Hal ini diharapkan kesahatan para jamaah tetap terjaga hingga nanti saat pulang bisa dalam keadaan sehat,” katanya.

Selain keluhan diare, lanjut Eko, beberapa JCH juga mengalami rasa perih yang mendera kulit disertai permukaan kulit kaki mengalami pecah-pecah karena adaptasi suhu udara di Madinah.

Namun, beberapa JCH punya cara masing-masing untuk mendinginkan diri. Beberapa cara diantaranya dengan mengenakan payung dan masker saat keluar ruangan.

Baca Juga. Suhu Udara Capai 46 drajat Celsius, Begini Kondisi Terakhir Jamaah Haji Asal Banyuwangi

Bahkan ada juga JCH yang menggunakan kipas angin guna mendingingan suhu tubuh. ” Tak lupa mereka juga menggunakan alas kaki guna menghindari kaki melepuh,” ujarnya.

Sementara itu, terkait JCH Resiko Tinggi (Risti) Eko menjelaskan, kebanyakan jamaah menghabiskan waktu di dalam hotel. Hal itu dilakukan untuk menjaga kesehatannya tetap vit, mengingat pengerjaan rukun haji masih beberapa hari lagi.

(RBT/Far)

About Fareh Hariyanto

Check Also

Makam korban pembunuhan siswi MI yang ada di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru. (Foto. Rendra Prasetyo)

Siswi MI di Kalibaru Manis yang Ditemukan Meninggal Dunia karena Dibunuh Dimakamkan Kamis Dini Hari

Korban pembunuhan di Kalibaru yang sebelumnya sempat menjalani proses autopsi di RSUD Genteng, akhirnya dimakamkan pada Kamis, 14 November 2024, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *