Radiobintangtenggara.com, BONDOWOSO – Sistem Administrasi dan Informasi Desa (SAID) yang sejak tahun 2016 lalu telah diuji coba disepuluh desa diharapkan dapat beropersi dengan maksimal.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, Drs. Hidayat. Selasa, (11/07).
Hidayat mengatakan aplikasi SAID akan menyerap data yang dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya. Pihaknya optimis aplikasi itu akan memberikan dampak besar bagi kemakmuran masyarakat desa di Bondowoso.
Menurutnya, SAID merupakan inovasi yang perlu diterapkan, sementara data yang dimasukan merupakan hasil yang harus dipertanggung jawabkan. Hidayat menambahkan dengan aplikasi itu masyarakat dapat lebih aktif dalam pemanfaatannya.
“Kami berharap SAID menjadi trobosan untuk menggali potensi desa guna menurun kemiskinan di Bondowoso,” katanya.
Baca. Luncurkan Aplikasi SAID, Pemkab Bondowoso Diharapkan Mampu Pecahkan Kompleksitas Desa
Lebih lanjut, Hidayat menambahkan dalam peluncuran aplikasi itu untuk kategori potensi unggulan desa berhasil diraih oleh Desa Glingseran. Desa itu dianggap telah berhasil mengembangkan kultur legenda Dewi Rengganis yang melekat pada masyarakat di kaki Gunung Rengganis.
Potensi desa itu, kata Hidayat, kini menjadi destinasi wisata Taman Rengganis dan Air Terjun Sulaiman. Akhir-akhir ini menjadi tujuan bagi wisatawan yang singgah di Bondowoso.
“Penghargaan ini merupakan bentuk tantangan agar Desa Glingseran dapat lebih baik kedepannya,” ujarnya.
Sementara itu, Desa Cermee keluar sebagai pemenang kategori pelayanan publik, yang telah memaksimalkan pengoprasian SAID. Kemenangan itu dilandasi oleh fakta bahwa Desa Cermee telah mampu mengakomodasi kebutuhan administrasi warga yang biasa diurus di tingkat desa.
MUHAMMAD ANSORI