Polres Bondowoso melakukan press realese hasil pengungkapan peredaran penyalahgunaan Narkoba sejak sepekan terakhir, di Lapangan Polres Bondowoso. Selasa, (2908). (Foto. M. Ansori)

Polres Bondowoso Ungkap Kasus Penyalahgunaan Narkotika diwilayah Hukumnya

Radiobintangtenggara.com, BONDOWOSO – Sepekan terakhir Satuan Reskoba Polres Bondowoso berhasil mengungkap Lima kasus dan Enam tersangka penyalahgunaan Narkoba. Polres Bondowoso melakukan press realese hasil pengungkapan peredaran penyalahgunaan Narkoba sejak sepekan terakhir, di Lapangan Polres Bondowoso. Selasa, (29/08)

Kapolres Bondowoso, AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi, mengatakan dalam press realese tersebut terungkap Lima kasus dan Enam tersangka. Ironnisnya,  satu diantaranya merupakan oknum PNS guru agama di salah Sekolah Dasar di Bondowoso yang tertangkap saat hendak melakukan transaksi sabu-sabu.

Keenam tersangka tersebut, lanjut Taufik, yaitu K (55) PNS Guru Agama, warga Desa Kalianyar Kecamatan Tamanan. AS (22) dan YS (20) keduanya warga Desa Jebung Kidul Kecamatan Tlogosari. Lalu AR dan RTD,  keduanya warga Kabupaten Jember, serta M, warga Desa Trotosari Kecamatan Tlogosari Jember.

“Seluruhnya terbukti membawa barang bukti narkotika,” katanya.

Sebanyak enam tersangka itu, lanjut Taufik, ditangkap saat hendak melakukan transaksi dilokasi berbeda. Adapun barang bukti yang disita petugas kepolisian dari tersangka yaitu, jenis obat trex berlogo y atau pil koplo dengan jumlah total 4000 butir, sabu-sabu dengan berat total 0,8 gram, telepon genggam dan sejumlah uang tunai hasil transaksi.

Menurut Taufik, pihaknya masih terus mengembangkan hasil ungkap yang dilakukan jajarannya itu. Ia berjanji akan terus memerangi peredaran narkoba tanpa pandang bulu.

Lebih lanjut Taufik menambahkan, khusus untuk PNS yang terlibat narkoba, jajaran kepolisian akan berkoordinasi dengan instansi yang menaungi oknum guru PNS tersebut.

Sementara itu, berdasar pengakuan pelaku, K oknum PNS, mengaku memakai sabu-sabu untuk mengobati sakit pilek yang dideritanya atas anjuran temannya. “Sakit pilek yang dideritanya itu tak kunjung sembuh,” pungkasnya.

MUHAMMAD ANSORI

About Fareh Hariyanto

Check Also

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban hingga akhirnya dikabarkan meningal dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *