Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Menanggapi adanya potensi gempa kuat di zona megathrust di selatan Pulau Jawa hasil kajian para ahli kebumian ITB yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature baru-baru ini, diharapkan dapat mendorong kita semua untuk lebih memperhatikan upaya mitigasi bencana gempabumi dan tsunami.
Eka Muharam Suryadi, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi mengatakan perlu ada upaya serius dari berbagai pihak untuk mendukung dan memperkuat penerapan building code dalam membangun infrastruktur. Masyarakat juga diharapkan terus meningkatkan kemampuannya dalam memahami cara selamat saat terjadi gempa dan tsunami.
BPBD dalam hal itu mengapresiasi hasil tersebut. Skenario model yang dihasilkan merupakan gambaran terburuk dan ini dapat dijadikan acuan dalam upaya mitigasi guna mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami.
Pihaknya akui, informasi potensi gempa kuat di zona megathrust memang rentan memicu keresahan akibat salah pengertian (misleading). Masyarakat ternyata lebih tertarik membahas kemungkin dampak buruknya daripada pesan mitigasi yang mestinya harus dilakukan.
Informasi potensi gempa kuat selatan Jawa saat itu bergulir cepat menjadi berita yang sangat menarik. Masyarakat awam pun menduga seolah dalam waktu dekat di selatan Pulau Jawa akan terjadi gempa dahsyat, padahal tidak demikian.
Meskipun kajian ilmiah mampu menentukan potensi magnitudo maksimum gempa megathrust dan scenario terburuk, akan tetapi hingga saat ini teknologi belum mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan dan dimana gempa akan terjadi.
Maka dalam ketidakpastian kapan terjadinya, yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi dengan menyiapkan langkah-langkah kongkrit untuk meminimalkan risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa. Pihaknya terus mengupayakan untuk memetakan keseluruhan potensi bencana itu.
Fareh Hariyanto